1453 Detik-Detik Jatuhnya Konstantinople Ke Tangan Muslim
Selama lebih dari seribu tahun, Konstantinopel adalah pusat dunia Barat sekaligus pertahanan Kristen terhadap Islam. Selama itu pula kota ini tak lepas dari ancaman, namun selalu selamat dari penyerangan rata-rata setiap empat puluh tahun. Hingga akhirnya, sultan Usmani, Mehmet II, pemuda 21 tahun yang haus keagungan, berhasil melewati tembok pertahanan kota dengan bala tentaranya yang sangat besar. Berbekal persenjataan baru nan canggih, pada April 1453, sebanyak 80.000 pasukan Muslim memulai serangan mereka terhadap 8.000 pasukan Kristen di bawah pimpinan Konstantin XI, kaisar Byzantium ke-57. Konstantinopel akhirnya jatuh, menandai tersungkurnya kekuasaan Byzantium dan berakhirnya dunia Abad Tengah. Seperti apakah pertempuran dramatis yang berlangsung selama lima puluh lima hari itu?
Dengan riset sempurna, buku yang ditulis dengan gaya penceritaan novel ini mengisahkan peristiwa besar dalam sejarah dunia yang terlupakan: jatuhnya Konstantinopel ke tangan bangsa Muslim Turki Usmani pada 1453. Buku ini sekaligus menampilkan kontestasi dua tokoh inspirasional, Sultan Mehmet II dan Kaisar Konstantin XI, yang berjuang demi keyakinan agama dan kekaisaran. Lebih dari itu, inilah kisah tentang momentum dan mata rantai kunci berbagai peristiwa penting dalam sejarah dunia yang mengantarkan Timur Tengah menuju dunia modern.
***
“Salah satu cerita paling menarik dalam sejarah dunia. Penuturannya dahsyat… membuat iri para sejarawan.”—Noel Malcolm, Sunday Telegraph
“Tulisan yang hidup dan enak dibaca tentang pengepungan Konstantinopel. Petunjuk yang sangat baik untuk mengetahui mengapa Istanbul menjadi kota Muslim.”—Philip Mansel, Guardian
“Ulasan Crowley sangat memikat... seperti membaca kisah fiksi yang hidup. Karakter para tokohnya digambarkan dengan sangat rinci… membuat mereka seolah-olah hidup di setiap halaman.”—Michael Standaert, Los Angeles Times
“Pengepungan Konstantinopel ditulis dalam prosa berderak oleh mantan warga Istanbul, Roger Crowley. Dalam buku ini, kita disuguhi narasi sejarah yang sangat memikat.”—Silvester Christopher, Daily Express
“Crowley menuturkan kembali kisah pengepungan Konstantinopel dengan begitu dramatis.”—San Francisco Chronicle
“Buku yang cerdas dan memesona! Kisah yang agung, dan Roger Crowley menuturkannya dengan paduan memikat antara wawasan, kecerdasan dan kejenakaan, membuat buku ini menyenangkan untuk dibaca.”—History Book Club
“Sangat menarik! Roger Crowley menyuguhkan suatu drama melalui kisah yang mengagumkan. Dengan referensi yang kaya, buku ini menggabungkan cerita tentang sejarah militer dan agama yang saling memengaruhi.”—The Economist
“Segar dan hidup.... Mehmed, sultan Utsmani berusi 21 tahun, tampil sebagai sosok yang kejam tapi inovatif, berang namun fleksibel, dan—di atas segalanya—tak kenal lelah: penerus Alexander dan para kaisar Romawi yang ia kagumi seperti halnya para pahlawan Muslim.”—Sunday Times
“Cerita lama, tapi dikisahkan dengan baik, dengan bakat besar dan otoritas. Sebuah narasi yang menarik, beralur maju-mundur, dan proporsional.”—Times Literary Supplement
“Penceritaan yang cepat. Panduan ringkas untuk memahami sejarah panjang perseteruan Islam dan Kristen.”—Kirkus Reviews