Belajar futuristik tentang negeri Syam, dengan hanya berbekal informasi nubuwat akhir zaman, boleh jadi akan mengantarkan kita pada kesimpulan yang bias. Bukan karena nubuwat nubuwat Rasulullah SAW tentang bumi Syam itu kurang memadai atau tidak mewakili. Namun, pengetahuan kita tentang sejarah panjang negeri Syam baik pra datangnya Islam atau pasca wafatnya Rasulullah SAW adalah hal yang sangat penting untuk memahami berbagai persoalan tentang negeri Syam. Terlebih bila kita menyaksikan kenyataan yang teramat pedih dan memilukan tentang kondisi Suriah hari ini. Maka, pengetahuan kita akan historis negeri Syam akan menyampaikan kita bahwa kenyataan negeri Syuriah hari ini memang tidak bisa dipisahkan dari sejarah panjang negeri itu, baik secara psikologis maupun tabiat dan karakternya.
Sejatinya, buku ini bukan hanya bertutur tentang Damaskus, melainkan keseluruhan negeri Syam yang meliputi Palestina, Yordan, Libanon dan Suriah, bahkan dengan negeri negeri sekitarnya.
Sisipan berbagai kisah yang dimuat di buku ini memperkaya pengetahuan kita tentang Syam, yang akan menjadi jembatan yang menghubungkan masa silam dengan realita kekinian, bahwa apa yang disabdakan Rasulullah SAW sungguh bukan sekedar cerita atau dongeng semata.
Semoga buku ini membuka mata banyak umat Islam untuk lebih peduli terhadap negeri Syam, negeri akhir zaman yang dijanjikan banyak kemuliaan.