Syaikh Muhammad Khubairi
Akal mendapatkan tempat yang sangat istimewa dalam Islam. Dengan akal, manusia berbeda dengan makhluk Allah lainnya. Dengan akal, kapasitas intelektual seseorang terbaca. Dengan akal pula, derajat seseorang menjadi lebih tinggi di hadapan sesama manusia. Dan jika disertai dengan keimanan, maka Allah meninggikannya beberapa derajat di atas yang lain. ltulah, tak heran jika Islam menyuruh umatnya memberdayakan akal fikirnya.
Para ulama dan fuqaha (pakar fiqih) adalah orang-orang yang pintar dan cerdas. Mereka dikaruniai akal fikiran yang brilian oleh Allah. Dengan kecerdasannya, para ulama mengajarkan agama. Dengan kecerdasannya, para fuqaha berfatwa. Dan dengan kecerdasannya, mereka mendebat “musuh-musuh”nya. Banyak sekali permasalahan yang muncul di dalam agama ini sepeninggal Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, di mana tidak ada dalil yang tegas dalam Al-Qur’an dan Sunnah, menjadi terpecahkan jawabannya berkat kecerdasan ulama.
Begitu pula dengan para khalifah (plural: khulafa). Banyak di antara mereka adalah orang-orang cerdik. Dengan kecerdikannya, mereka mengurus rakyat, menyelesaikan perselisihan, mengatur strategi perang, dan bahkan “berani” mendebat ulama. Buku ini sungguh penuh dengan gambaran kecerdasan para ahli fiqih dan kecerdikan para khalifah. Sangat recommended untuk memperkaya cakrawala pengetahuan kita.