Penulis : Dr. Sholah Ash-Shawi
Sejumlah ayat al-Qur’an menjelaskan betapa mulianya akhlak Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam. Bahkan, beliau adalah representasi hidup dari al-Qur’an, sehingga keseluruhan perkataan dan perbuatannya tak terbatasi ruang dan waktu. Karena posisinya yang sangat “strategis”, Allah mendesain sekaligus memandu sejarah kehidupan beliau sedemikian rupa.
Penampilan fisik, ucapan, perbuatan, hingga tahap-tahap kehidupan sejak kandungan hingga wafat sarat dengan hikmah. Tempat beliau dilahirkan, orang-orang yang berinteraksi dengan beliau, hingga zaman tatkala beliau hidup, sarat dengan dinamika pembelajaran.
Atas dasar sifat-sifat yang agung dan menyeluruh itu, Allah menjadikan beliau sebagai teladan yang baik sekaligus sebagai pembawa berita gembira dan peringatan. Karena itu, seorang Muslim harus memiliki kekaguman berganda kepada beliau.
Dari kenyataan ini, sangat beralasan bila setiap ucapan dan gerak-gerik beliau terus diabadikan. Bahkan, dijadikan standar perilaku setiap Muslim hingga akhir zaman. Semua itu menjadikan umat Islam harus mencintai beliau sepenuh cinta.
Sebaliknya, umat Islam tak boleh menyakiti beliau sekecil apa pun. Bahkan, sekadar melukis sosoknya pun kita dilarang karena khawatir akan menurunkan derajat kemuliaan beliau atau sebaliknya mengangkatnya di atas posisi sebenarnya. Buku ini mengupas secara tuntas hukum mencaci maki Nabi Shalallahu ‘alaihi wa Sallam. Dilengkapi dengan dalil dari al-Qur’an dan Sunnah serta ungkapan para ulama.