Shahih Tanda -Tanda Kiamat dan Kehidupan Sesudahnya
Penulis : Abu Nashr Musthafa Asy Syilb
Hari Kiamat adalah hari yang sangat dahsyat di mana seluruh kaum muslimin sepakat bahwa hari itu akan terjadi. Begitu banyak dalil syar'i yang menjelaskan kedudukan hari tersebut, baik yang global maupun yang terperinci. Penjelasan tentangnya memiliki konsekuensi agar kaum muslimin bersungguh-sungguh dalam mengimaninya serta memberikan peringatan keras bagi mereka yang mengingkannya. Iman kepada hari Akhir termasuk salah satu rukun iman yang enam dan tidak sah keimanan seorang muslim kecuali dengan beriman ke-padanya.
Beriman kepada hari Kiamat termasuk salah satu bentuk ibadah kepada Allah. Dengan beriman kepadanya, seorang muslim akan terdorong untuk senantiasa melaksanakan ketaatan kepada-Nya karena mengharap pahala di hari itu serta menjauhi kemaksiatan kepada-Nya karena takut akan siksa di hari itu. Demikianlah, bertambahnya pengetahuan seorang muslim tentang hari Kiamat, tentang kenikmatan yang kekal bagi orang yang taat dan juga siksa yang pedih bagi orang yang bermaksiat, merupakan pendorong yang sangat besar dalam me¬laksanakan ketaatan dan kebaikan serta pencegah yang sangat kuat dalam meninggalkan larangan Allah.
Tidak sempurna keimanan seorang mukmin yang mempercayai hari Kiamat, hingga dia pun mengimani tanda-tanda Kiamat tersebut. Mengimani tanda-tanda Kiamat termasuk bagian dari mengimani hari Kiamat. Sebaliknya, mengingkari sebagian tanda-tanda Kiamat berarti mengurangi kesempurnaan keimanan seseorang terhadap hari Kiamat.
Sebagai gambaran, seseorang yang tidak meyakini bahwa Dajjal akan keluar dengan segala fitnahnya, berarti ia telah benar-benar terkena fitnahnya, yaitu dengan ketidaksempurnaan keimanannya dan terseret menjadi budak-budaknya. Sebaliknya, seorang mukmin yang meyakini akan keluarnya Dajjal sebagai salah satu dari tanda-tanda Kiamat, dia akan terhindar dari fitnahnya. Seseorang yang mengetahui sifat-sifat Dajjal dan berbagai fitnahnya serta mengetahui golongan-golongan pendukungnya yang menanti-nanti kedatangannya di antaranya Yahudi, tentu akan bersikap hati-hati terhadap mereka. Dia akan pandai menempatkan diri dan kecintaannya dengan tepat, dan akan lurus di dalam mensikapi dan menganalisa berbagai peristiwa yang berkaitan dengan makar dan tipu daya yang mereka lakukan. Pengaruh keimanan terhadap tanda-tanda Kiamat bagi seorang mukmin sangatlah jelas, agamanya akan lurus, keyakinannya akan kokoh dan akhlak serta prilakunya pun akan baik.
Kita saksikan pada zaman ini adanya orang yang mengaku sebagai Nabi ada juga orang-orang yang menghalalkan zina dengan nama nikah mut'ah, menghalalkan riba, alat-alat musik, dan minuman memabukkan dengan berbagai dalih. Semua itu termasuk tanda-tanda Kiamat. Kita juga menyaksikan manusia berlomba-lomba untuk menghias masjid, meninggikan bangunan, serta merebaknya kemusyrikan, tidak saling kenal, bahkan dengan tetangga sekalipun, wanita berpakaian tapi telanjang, dan masih banyak lagi tanda-tanda kecil Kiamat yang sebagian besar telah terjadi. Jika seorang mukmin mengetahui dan meyakininya tentu akan semakin besar keimanannya lerhadap hari Kiamat. Dia akan lebih meyakini mukjizat Rasulullah yang telah memberitahukan tanda-tanda Kiamat tersebut. Dengan terbuktinya ucapan-ucapan beliau maka menjadi jelaslah bahwa ucapan beliau bukanlah ramalan, tetapi ini adalah nubuwwah dan mukjizat beliau.
Tidak kalah pentingnya, seorang mukmin yang mengetahui, meyakini dan merenungkan tanda-tanda Kiamat tersebut, tentu akan berusaha sekuat tenaga agar tldak terlibat atau tidak berperan aktif dalam menyemarakkan tanda-tanda Kiamat tersebut. Sebaliknya, ia akan menghindarinya dengan seluruh kemampuannya.
Adapun sebagian kecil tanda Kiamat, seperti sungai Furat yang menampakkan timbunan emas, dan seluruh tanda-tanda Kiamat yang besar, sampai sekarang belum nampak. Seorang mukmin yang telah berhati-hati dalam mensikapi tanda-tanda Kiamat kecil, maka dia akan lebih mempersiapkan diri, keluarga, sahabat dan keturunannya untuk menghadapi tanda-tanda Kiamat yang lebih besar. Dia akan bersegera melakukan persiapan, karena begitu datang tanda terbesar yang pertama, yaitu Dajjal, maka tanda-tanda besar yang lainnya akan susul-menyusul bagai batu permata dalam satu untaian.
Bersiaplah sejak sekarang, tidak ada alasan untuk menunda-nunda. Bahkan, Rasulullah lebih mengkhawatirkan keadaan umatnya sebelum kedatangan tanda-tanda itu, seperti dalam sabdanya:
"Selain Dajjal (yang sesungguhnya, yakni para pendusta) lebih mengkhawatirkan bagi umatku daripada Dajjal (yang sesung¬guhnya)." HR. Ahmad (no. 21335), Shahiih al-Jaami'ush Shaghilr (no. 4165)
Memang, tanda-tanda Kiamat tidak selalu bersifat negatif seperti yang dicontohkan di atas. Ada pula tanda-tanda Kiamat yang bersifat positif , seperti mimpi-mimpi orang-orang mukmin hampir semuanya benar (sesuai dengan kenyataan) dan menyebarluasnya karya tulis.
Inilah terjemahkan buku buah karya Musthafa Abu An nashr Asy Syilbi dari kitab aslinya yang berjudul SHAHIH ASYRAATHUS SAA'AH.
Buku ini mencakup definisi dan pembagian tanda-tanda Kiamat menjadi dua bagian besar, yaitu tanda-tanda kecil dan tanda-tanda besar Kiamat. Pembaca akan memahami tanda-tanda kecil Kiamat dan tanda-tanda besarnya dengan pembahasan yang mengagumkan disertai dalil-dalil yang meyakinkan dari al-Qur-an, as-Sunnah disertai penjelasan tuntas dari para ulama. Dalam buku ini juga terdapat penjelasan yang meluruskan beberapa keyakinan keliru yang dianut oleh kebanyakan orang dalam masalah tersebut.
Dijelaskan pula secara tuntas dalam bab khusus : kebangkitan, padang mahsyar, Hisab, Mizan, Shirath, melihat Alloh -Subhanahu Wa Ta'ala- , Al haudh /telaga nabi..