Sifat Shalat Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam

Save 41%
RM88.00 MYR
RM52.00 MYR

UST YAZID BIN ABDUL QADIR JAWAZ

Shahabat, mendirikan shalat harus dikerjakan dengan dua cara sekaligus:

Pertama, mendirkan shalat secara lahiriah, yaitu dengan menunaikan shalat yang sesuai dengan cara atau sifat yang diajarkan dan diperintahkan oleh Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam kepada kita untuk diikuti.

Kedua, mendirikan shalat secara batin, yaitu dengan ikhlas serta menghadirkan kekhusyu'an, ketundukan ,dan rasa pasrah di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala ketika menunaikan shalat.

Akan tetapi kesemuanya itu tidak dapat direalisasikan tanpa mengaplikasikan sabda Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam,

صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُوْنِي أُصَلِّي

"Shalatlah, sebagaimana kalian melihat aku shalat". ~Shahih : Diriwayatkan oleh al-Bukhari [No. 631, 6008, 7246], ad-Darimi [I/286], Ibnu Khuzaimah [No. 397], Ibnu Hibban [No. 1656, 1869-at-Ta'liiqaatul Hisaan], ad-Daraquthni [No. 1053, 1295], dan al-Baihaqi dalam Sunnannya [II/345] dari Shahabat Malik bin al-Huwairitsradhiyallaahu 'anhu.

Para ulama fiqih telah berbicara dan menulis tentang sifat (tata cara) shalat Nabishallallaahu 'alaihi wa sallam. Hal itu karena syarat diterimanya ibadah ada dua:

1. Ikhlas karena Allah Ta'ala semata,

2. Ittiba' (mengikuti contoh) Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam. {InshaAllah, akan kami teruskan pada kajian berikutnya}.

Setiap muslim dan muslimah wajib mempelajari Sifat Shalat Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Oleh karena itu, sebuah risalah ilmiah karya Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas berjudul "Sifat Shalat Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam" patut dijadikan rujukan.